BATUSANGKAR, www.beritanagari.com – Setahun Jelang Pilkada Tanah Datar, Eka Putra yang saat ini menjabat sebagai Bupati Tanah Datar semakin tak terbendung. Bahkan, diperkirakan berpasangan dengan siapa saja, Eka Putra akan melenggang menjadi Bupati Tanah Datar untuk periode kedua.
Hal di atas disampaikan Direktur Eksekutif Liberte Institute Indrayadi Ketika merilis hasil survei Pilkada Tanah Datar di salah satu kafe di Batusangkar, Senin (23/10/2023).
Kata Indrayadi, Eka Putra adalah figur dengan popularitas dan elektabilitas tertinggi jelang Pilkada Tanahdatar 2024 mendatang.
“Elektabilitas Eka Putra terus menanjak. Saat ini Eka Putra memiliki elektabilitas 65,8 persen. Ketika Survei pada Februari 2023, angkanya sudah 63,8. Artinya, trennya sangat bagus. Eka Putra menjadi kepala daerah yang sedang menjabat dengan hasil survei yang paling tinggi dan posisi aman menatap 2 periode,” jelas Indrayadi.
Jika dilihat data survei, popularitas Eka Putra mencapai 97,6 persen, diikuti Richi Aprian 85,8 persen dan Betty Shadiq Pasadigoe 72,3 persen, diikuti Donny Karsont, Anton Yondra, Allex Saputra, Roni Mulyadi dan Yuherman dan Saidani.
“Dari 97,6 persen orang kenal Eka Putra sebanyak 76,3 persen suka dengan Eka Putra. Sedangkan Richi Aprian dari 85,8 persen kenal, hanya 36,9 persen yang suka. Lalu, Betty Shadiq Pasadigoe dari 72,3 persen kenal, yang suka sebanyak 23,2 persen,” papar Indrayadi.
Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan oleh pihaknya pada rentang waktu 1-8 Februari 2023 itu, dari elektabilitas bakal calon Bupati Tanahdatar dari tujuh nama-nama yang mengapung yang berkemungkinan maju sebagai bakal calon bupati, Eka Putra masih sangat dominan.
“Jika responden ditunjukkan tujuh nama, Eka Putra tetap menempati urutan pertama dengan 67,2 persen, diikuti oleh Richi Aprian 9,9 persen, Betty Shadiq Pasadigoe 3,8 persen, Anton Yondra 2,7 persen, Saidani 1,9 persen, Rony Mulyadi 1,7 persen.
Dalam rilis berdasarkan survei tersebut, jika seandainya Eka Putra berhadapan dengan pasangannya saat ini Richi Aprian yang menjabat sebagai Wakil Bupati Tanahdatar, Eka Putra jauh lebih unggul dan diminati dengan persentasi 70,9 persen, sedangkan Richi Aprian hanya 10,6 persen.
Menurut responden yang diwawancarai, mereka memilih kembali Eka Putra karena menilai Eka Putra adalah figur yang Merakyat, dekat dengan Masyarakat, dan figure yang baik.
“Melihat popularitas dan elektabilitas, Saya memprediksi berpasangan dengan siapa saja, Eka Putra akan memenangkan Pilkada Tanah Datar,” ulas Indrayadi.
Di sisi lain, pada survey tersebut juga muncul beberapa nama yang dianggap berpotensi menjadi Wakil Bupati mendampingi Eka Putra seandainya tak berpasangan lagi dengan Richi Aprian.
Di antaranya, Betty Shadiq Pasadigoe, Anton Yondra, Roni Mulyadi Dt Bungsu, Allex Saputra, dan Irvan Amran.
Direktur Eksekutif Liberte Institute Indrayadi menyebutkan, pihaknya melakukan pengumpulan data pada 1-8 Oktober 2023 dengan wilayah survei seluruh wilayah Kabupaten Tanahdatar.
“Metode Survei yang kita lakukan dengan metode Multistage Random Sampling, dengan jumlah responden 1.200 responden dengan Margin of Error ± 3 persen. Tingkat kepercayaan hingga 95 persen,” terangnya.
Teknik pengumpulan data yang digunakan sebutnya, adalah wawancara tatap muka responden dengan menggunakan kuisioner, dengan populasi survei ini adalah masyarakat Tanahdatar.
Pewawancara lapangan minimal mahasiswa S1 atau sederajat. Validasi data dilakukan dengan membandingkan karakteristik demografis dari sampel yang diperoleh dari survei dengan populasi yang diperoleh melalui berbagai riset dan data BPS serta DPT pemilu 2019.
Wawancara yang dilakukan oleh surveyor dikontrol secara sistematis oleh tim Liberte Institute dengan melakukan cek ulang di lapangan sekitar 30 persen dari total data responden yang masuk, untuk menjamin akurasi data yang diperlukan.
Berdasarkan data responden yang diambil, responden laki-laki sebanyak 47 persen dan perempuan 53 persen. Dengan usia respondem 17-25 tahun sebanyak 8 persen, usia 26-35 tahun sebanyak 14 persen, usia 36-45 tahun sebanyak 23 persen. Dan usia 46-55 tahun sebanyak 25 persen, kemudian usia 56-65 tahun sebanyak 19 persen, dan 65 tahun keatas sebanyak 11 persen. (***)